Loading, please wait...
 


  • » Editorial Note
    • Kami tahu dengan pasti bahwa kebijakan-kebijakan yang benar dan tegas tidak mampu diambil oleh pemimpin bangsa Papua dan pemimpin di rumupun Melanesia terutama disebabkan oleh rasa takut.
 🡩

Fear NOT OF Man – Jangan Takut kepada Manusia! Amsal 29:25

Renungan Alkitab hari ini tanggal 8 Januari 2022 mengatakan, “The fear of man bringeth a snare, but whoso putteth his trust in the LORD shall be safe”.  Dalam versi Melayu Indonesia mengatakan sebagai berikut:

Takut kepada orang mendatangkan jerat,
tetapi siapa percaya kepada TUHAN, dilindungi. (Amsal 29:25)

Rasa takut atau ketakutan tidak berasal dari Allah. Rasa takut ialah alat yang digunakan musuh kita yang dirancang secara khusus untuk menggangu-mu dari fokus kepada Allah. Allah mengisi hati kita dengan damai dan kasih, dan dengan demikian rasa takut tidak biasa hadir saat damai dan kasih hadir.

Itulah sebabnya kita harus menaruh percaya kepada Allah; kaena tuntunan-Nya tidak akan memberi kita alasan apapun untuk merasa takut.

Doa:

Ya, Allah, saya berterimakasih bahwa saya tidak punya alasan apa-apa untuk takut atau gentar, karena ada damai sejahtera ada padaku. Kasih-Mu menghibur aku. Terimakasih Tuhan, atas tuntunan-Mu ke jalan di mana aku mendapatkan keyakinan sehingga ketakutan tidak dapat hadir. Saya tidak perlu kautir sama sekali saat hidupku ada dalam tangan-Mu, Tuhan. Dalam nama Yesus saya berdoa. Amin.

Catatan untuk bangsa Papua dan Ras Melanesia

Rasa takut atau ketakutan telah menghantui kehidupan orang Papua atau bangsa Papua dan juga seluruh masyarakat Melanesia begitu lama. Kita takut bertindak salah. Kita takut berkata salah. Kita takut mengambil keputusan ini dan itu. Di atas mimbar kita takut berbicara kebenaran! Kita takut mendoakan penderitaan rakyat Papua karena takut dicap pendukung OPM atau Papua Merdeka! Kita takut berdoa untuk para pengungsi yang jumlahnya ratusan ribu di hutan-hutan New Guinea di West Papua maupun di Papua New Guinea.

Gubernur Lukas Enembe dan seluruh gubernur sebelumnya, dan semua bupati di Tanah Papua takut bicara dengan jujur karena takut jabatannya dicopot, takut ditembak. Banyak orang Papua juga takut. Perdana Menteri Papua New Guinea takut bicara tentang West Papua karena ditekan oleh agen-agen NKRI yang beroperasi di Papua New Guinea. Solomon Islands menjadi takut mendukung Papua Merdeka karena disogok habis-habisan. Fiji menghindar berbicara tentang West Papua karena takut hubungan ekonomi dan pembangunan menjadi terganggu.

Kalau kita menjadikan “rasa takut” atau “ketakutan” sebagai fondasi berpikir dan bertindak kita, maka kita harus pasti dan dengan demikian harus mengaku bahwa “Roh Allah tidak ada di dalam kita”, dan dengan demikian “Yesus Kristus tidak ada di dalam kita!”, yang artinya kita bukan orang Kristen.

Kalau Raja Damai ada di dalam kita, maka rasa damai dan kebenaranian yang memerintah, bukan sebaliknya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Copyright © 218-2024 - Twenty Fourteen - 2014 AutoGrids 06.