Loading, please wait...
 

Mental dan Emosi

6 Posts

     "Mental dan Emosi"» has the following Sub-Category:

    • No categories
  •  🡩

    Category Archives: Mental dan Emosi

    Sadar dan Ingatlah… Oleh Koteka Dimiya Dube

    =Restoran Pertamaku =Asi Ibuku
    =Toilet Pertamaku. =Pangkuan Ibuku
    =Sekolah Pertamaku =Dapur Ibuku
    =Guru Pertamaku =Ibuku
    =Dokter Pertamaku =Ibuku
    =Teman Pertamaku. =Ibuku
    =Kendaraan pertamaku=Punggung Ibuku
    =Musik Pertamaku =Detak Jantung Ibuku
    *Ibu Malaikatku*
    Ibu
    Disini kutulis cerita tentangmu
    Nafas yg tak pernah terjebak dusta
    Tekad yg tak koyak oleh masa
    Seberapapun sakitnya tau tetap penuh cinta
    Ibu….
    Tanpa lelah kau layani kami
    Dengan segenap rasa bangga dihati
    Tak terbesit sejenak fikirkam lelahmu
    Kau terus berjalan di antara duri duri
    Ibu….
    Tak pernah kuharap kau cepat tua dan renta
    Tak pernah ku ingin kau lelah dalam usia
    Selalu kuharapkan kau terus bersamaku
    Dengan cinta berikan petuahmu
    Ibu…
    Kaulah malaikatku
    Penyembuh luka dalam kepedihan
    Penghapus dahaga akan ksih sayang
    Sampai kapanpun itu
    Aku akan tetap mencintaimu
    Dan tmpt pertahan Hidup, berkembang dan tempat tinggal selama 9 bulan di dlm perutmu ibu…
    Hutan Budi yg paling terbesar di dunia ini..yg di miliki oleh setiap manusia, adalah hutan nyawa & hutan Budi terhadap ibunya Krn rasa sakit yg dirasakan sang ibu..
    Tiada tempat selain di surga untukmu ibu… Amin …😥❤️
    Source: FB
     ‡ ibu, mama, puisi Length: [945] words.

    Rabbi Daniel Lapin Teachings

    1. Body, mind and emotions. To be a good business person, one should rule his business by mind, not emotions, not wants or bodily greed or wanting.
    2. Emotions are formed by bodily habits, what we do, what we hear, what we see everyday, primarily through our visual senses
    3. We change our feelings but how we act. Our actions modify our feels. Our feelings follow our actions. 
    4. One example is fear. Fear is one of the emotions, mostly irrational, destructive, not only destructive to self but also to others. Therefore, to get rid of fear is to act with courage, to act without stepping back, to act without serving the fear. By acting courageously, we automatically defeat fear. People
    5. Courage is act fearlessly. Courage does not mean there is no fear. But courage means managing fear proportionately and in a way that does not destroy our will, ambitions and plans.
     ‡ body, business principles, emotions,  Length: [162] words., and modified on: April 1st, 2022.

    Fear NOT OF Man – Jangan Takut kepada Manusia! Amsal 29:25

    Renungan Alkitab hari ini tanggal 8 Januari 2022 mengatakan, “The fear of man bringeth a snare, but whoso putteth his trust in the LORD shall be safe”.  Dalam versi Melayu Indonesia mengatakan sebagai berikut:

    Takut kepada orang mendatangkan jerat,
    tetapi siapa percaya kepada TUHAN, dilindungi. (Amsal 29:25)

    Rasa takut atau ketakutan tidak berasal dari Allah. Rasa takut ialah alat yang digunakan musuh kita yang dirancang secara khusus untuk menggangu-mu dari fokus kepada Allah. Allah mengisi hati kita dengan damai dan kasih, dan dengan demikian rasa takut tidak biasa hadir saat damai dan kasih hadir.

    Itulah sebabnya kita harus menaruh percaya kepada Allah; kaena tuntunan-Nya tidak akan memberi kita alasan apapun untuk merasa takut.

    Doa:

    Ya, Allah, saya berterimakasih bahwa saya tidak punya alasan apa-apa untuk takut atau gentar, karena ada damai sejahtera ada padaku. Kasih-Mu menghibur aku. Terimakasih Tuhan, atas tuntunan-Mu ke jalan di mana aku mendapatkan keyakinan sehingga ketakutan tidak dapat hadir. Saya tidak perlu kautir sama sekali saat hidupku ada dalam tangan-Mu, Tuhan. Dalam nama Yesus saya berdoa. Amin.

    Catatan untuk bangsa Papua dan Ras Melanesia

    Rasa takut atau ketakutan telah menghantui kehidupan orang Papua atau bangsa Papua dan juga seluruh masyarakat Melanesia begitu lama. Kita takut bertindak salah. Kita takut berkata salah. Kita takut mengambil keputusan ini dan itu. Di atas mimbar kita takut berbicara kebenaran! Kita takut mendoakan penderitaan rakyat Papua karena takut dicap pendukung OPM atau Papua Merdeka! Kita takut berdoa untuk para pengungsi yang jumlahnya ratusan ribu di hutan-hutan New Guinea di West Papua maupun di Papua New Guinea.

    Gubernur Lukas Enembe dan seluruh gubernur sebelumnya, dan semua bupati di Tanah Papua takut bicara dengan jujur karena takut jabatannya dicopot, takut ditembak. Banyak orang Papua juga takut. Perdana Menteri Papua New Guinea takut bicara tentang West Papua karena ditekan oleh agen-agen NKRI yang beroperasi di Papua New Guinea. Solomon Islands menjadi takut mendukung Papua Merdeka karena disogok habis-habisan. Fiji menghindar berbicara tentang West Papua karena takut hubungan ekonomi dan pembangunan menjadi terganggu.

    Kalau kita menjadikan “rasa takut” atau “ketakutan” sebagai fondasi berpikir dan bertindak kita, maka kita harus pasti dan dengan demikian harus mengaku bahwa “Roh Allah tidak ada di dalam kita”, dan dengan demikian “Yesus Kristus tidak ada di dalam kita!”, yang artinya kita bukan orang Kristen.

    Kalau Raja Damai ada di dalam kita, maka rasa damai dan kebenaranian yang memerintah, bukan sebaliknya.

    Selamat Natal untuk Semua Yikwanak: Natal Mengajarku bahwa Pengorbanan adalah Jalan Kemuliaan

    Pengorbanan Yesus

    Yesus dimuliakan karena Ia rela berkorban, meninggalkan tahta-Nya di sorga, mengosongkan diri-Nya sebagai Tuhan sendiri, segala kemuliaan ditinggalkan. Setelah mengosongkan diri-Nya, Ia datang dikandung dalam kandungan seorang perempuan keturunan Adam yang berdosa.

    Yesus juga datang ke tengah keluarga Yusuf yang adalah seorang tukang kayu. Ia tahu sebelum datang bahwa Ia akan dibesarkan dalam keluarga sederhana.

    Yesus juga tahu bahwa Ia akan dilahirkan di kandang yang hina, kandang hewan, bukan tempat yang layak bagi manusia, akan tetapi tempat tinggal dan tempat-lahir hewan.

    Yesus juga tidak tinggal aman di kandang hewan itu. Ia dilarikan dengan cepat keluar dari Nazaret karena Dia diancam dibunuh oleh Herodes, yang merasa diri terganggu oleh Raja lain yang telah lahir selain dirinya. Banyak anak-anak berusia 1-3 tahun mati dalam rangka mencari dan membunuh Yesus.

    Ia kembali ke kempung halaman-Nya di Galilea setelah kabar meninggalnya Herodes.

    Ia tinggal bersama orang tua, seorang tukang bangunan.

    Pengorbanan Kita

    Siapa saja yang membaca tulisan singkat ini, bilamana Anda pernah mengambil keputusan untuk kepentingan banyak orang, walaupun itu berakibat Anda harus lari ke hutan, dikejar-kejar oleh negara teroris Indonesia yang saat ini memiliki menter-menteri pro ISIS dan Jihad, dan dibunuh oleh tentara teroris TNI, Anda tidak merasa takut, Anda tidak merasa menyesal, Anda bersyukur dan terus melanjutkan perjuangan, maka kita sadar benar, bahwa apa yang terjadi hari ini, dalam kehidupan Anda dan saya, menyerupai apa yang dilakukan Yesus.

    Siapa saja yang berpikir dan mengambil keputusan, baik yang terkecil apapun, maupun dalam skala besar, dan mengatakan, “Demi kepentingan bersama!”, atau “Demi kepentingan keluarga!” atau “Demi kepentingan suku” atau “Demi Kepentingan bangsa!” saya harus melakukan ini dan itu, walaupun saya tahu ini atau itu merugikan, membahayakan, mendatangkan banyak masalah, maka Anda berada dalam barisan Yesus Kristus yang lahir hari ini.

    Hasil Pengorbanan

    Hasil pengorbanan telah diketahui Yesus, yaitu manusia yang berdosa, yang telah dipisahkan dari Allah oleh karena dosa, yang berada dalam hukuman dosa dan maut harus ditebus dan dikembalikan kepada Allah. Kemudian di akhir dari semua-Nya Yesus akan dimuliakan di atas raja-raja dan akan memerintah sebagai Raja Damai semesta alam sepanjang masa.

    Hasil yang hendak diraih para pejuang Papua Merdeka secara khusus dan para pejuang yang memperjuangkan kepentingan umum pada umumnya ialah hasil kemerdekaan, kebenasan, sukacita, kedamaian dan nama-nama kita tidak akan dilupakan dalam sejarah, dalam cerita-cerita, dan dalam doa-doa orang percaya dan masyarakat umum.

    • Apa artinya hidup tanpa ini semua?
    • Apa artinya saya lahir kalau tidak memperjuangan ini?
    • Apa artinya kalau saya hanya sekolah, jadi PNS NKRI yang notabene negara yang dipenuhi penyembah berhala dan teroris?
    • Dapatkah kita melihat manfaat pengorbanan kita untuk sebuah West Papua yang merdeka di luar NKRI: (1) bagi kerajaan Allah di dunia; (2) untuk kemuliaan nama Tuhan; (3) bagi orang Papua hidup selamat, aman dan damai?; (4) bagi segenap ciptaan untuk hidup di surga kecil yang jatuh ke bumi?

    Oleh karena itu

    Tetap fokus pada tujuan awal! Jangan terganggu oleh bisikan iblis, ayah segala dusta! Jangan terganggu dengan permainan NKRI yang adalah negara iblis! Jangan terganggu dengan apa-pun juga. Tetap fokus, teruslah berada di posisi berjuang! Kita bersama Yesus. Kita ada di jalur kereta api Yesus. Kita tidak salah arah! Kita tidak salah kereta!

    Terpujilah nama YHWH, Allah yang mengaku diri, “Akulah Aku! TUHAN!”

    Wologwe Yikwanak-Yikwanak Kinaonak, Yetur ekegerak pogom eruwok. Nit ninake mban konogo erit nogwe ti kole puwok. Ye ap nde ap inake ambe konogo erit nawok. Nit ninake mban konir nagun kenok, Yikwanak Mbakak yo’nagun! Yikwanak salah lahir! yo’niragun! Yikwanak Nebi! yugun.

    Wone yigirak yi paga, Aber Ini one yokirage kenok, email erogo napi woranip: info@yikwanak.com.

    wa! wa! wa!

     ‡ pengorbanan, , Yesus Kristus, Yikwanak.com Length: [629] words., and modified on: December 25th, 2021.

    Pada Hari ini Saya Mengampuni Orang Indonesia….

    Ya. saya mengampuni orang Indonesia, siapapun Anda

    1. Biarpun Anda telah berpikiran tidak perdulu terhadap bangsaku;
    2. Biarpun Anda telah membiarkan militer dan polisi Inodnesia bersikap kejam terhadap bangsa-ku;
    3. Biarpun Anda merasa gemas dan ganas melihat tuntutan bangsa Papua sebagai jalan keluar untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan NKRI dengan segala dampaknya terhadap kehidupan di pulau New Guinea bagian Barat;
    4. Walaupun Anda telah mengorbankan nurani demi yang disebut “nasionalisme” dan “kebanggaan duniawi”;
    5. Walaupun Anda telah mendoakan tentara Indonesia dan militer Indonesia yang dikirim ke Tanah Papua, yang nyata-nyata dilatih dan diperintahkan untuk membumi-hanguskan orang Papua di atas tanah leluhur kami sendiri;
    6. Walaupun saya tahu Anda selalu berdoa untuk keutuhan NKRI, tanpa perduli harga nyawa yang dikorbankan atas nama NKRI itu;
    7. Biarpun para pendeta ternama NKRI seperti Pdt. Gilbert Lumoindong, Pdt. Steven Tong, Pdt. Nicon N., dan pendeta lainnya di seluruh NKRI dan tidak pernah mendoakan penderitaan dan kematian orang Papua, yang adalah mayoritas orang Kristen;
    8. Biarpun, walaupun, …..
    • Saya tidak perduli!
    • Saya tidak mau berhitung!
    • Saya merasa diwajibkan untuk mengampuni Anda semua!

    Pengampunan ini tidaklah berarti membenarkan perbuatan-perbuatan Anda semua, pemerintah, pendeta, hamba Tuhan ataupun organisasi gereja di NKRI. Akan tetapi pengampunan ini saya berikan atas dasar Allah telah mengampuni saya dengan mengirimkan Anak-Nya yang tunggal itu, supaya saya yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.

    Pengampunan itu tidaklah berarti saya setuju NKRI tetap ada di Tanah Papua dan membunuh orang Papua, akan tetapi sebaliknya, saya memenuhi kewajiban saya karena Yesus-pun mengampuni orang berdosa yang menyadari dosa dan salahnya di atas kayu salib dan menjanjikan Dia bersama dengan penyamun itu di Firdaus, pada waktu itu juga.

    Pengampunan ini tidak juga berarti saya membenarkan dan mencintai NKRI, akan tetapi justru saya lakukan karena saya harus tunduk kepada perintah Firman Allah, “kasihliha musuh-Mu….”, dan “kasihilah sesamamu manusia, seperti dirimu sendiri.”

    Yesus justru menyerukan “Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu. Mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu…. jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu?

    Injil Lukas 6: 27-36

    Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia 1 seperti dirimu sendiri.

    Injil Matius 22:39

    Saya mengampuni Indonesia bukan dalam rangka membenarkan perbuatan NKRI atas tanah dan bangsa Papua, akan tetapi agar membuka pintu-pintu berkat bagi bangsa Papua, bagi ras Melanesia, bagi suku dan marga saya dan bagi keluarga dan pribadi saya. Karena itulah satu-satunya jalan yang Roh Kudus bisikkan kepada saya

    Saya mengampuni Indonesia! Ya, saya mengampuni orang Indonesia, semuanya, tanpa terkecuali.

    • Ya, Tuhan, dan ampunilah dosa-dosa hamba-Mu,
    • Ya, Tuhan, dan ampunilah dosa-dosa keluarga hamba-Mu,
    • Ya, Tuhan, dan ampunilah dosa-dosa marga hamba-Mu,
    • Ya, Tuhan, dan ampunilah dosa-dosa suku dan bangsa hamba-Mu,
    • Ya, Tuhan, dan ampunilah dosa-dosa ras hamba-Mu,

    Jangan pula bawa saya kepada pencobaan, tetapi lepaskan-lah saya daripada yang jahat. Karena Engkau yang mempunya kerajaan, dan kuasa dan kemuliaan! Sampai selama-lamanya. Amin.

    Dalam nama Tringgal Allah, saya berdoa! Amin!

    Pada Hari Paskah ini, Saya Sekali Lagi Mengasihi Anda Semua Tanpa Syarat

    Dan Sebagai Bukti Kasih Itu Saya Nyatakan, “Saya Mengampuni Semuanya dan Segalanya”

    Karena saya bertanggung-jawab dan berkewajiban melakukan hal ini dalam mensyukuri yang telah dilakukan Yesus Kristus di kayu salib, dan yang dilakukan Allah Bapa dengan mengirim anak-Nya yang tunggal itu supaya saya secara pribadi yang percaya tidak binasa melainkan saya beroleh hidup yang kekal, dan hidup bersama dengan Dia untuk selama-lamanya.

    Siapapuan Anda dan di manapun kita berada, saya diperintahkan oleh Kasih Roh Kudus untuk mengampuni dan melupakan, dan akhirnya memberkati Anda, siapapun Anda, di manapun Anda berada, dengan kasih yang tulus dan kasih yang ikhlas, kasih yang tidak meminta balasan dan kasih yang tidak meminta perhatian dari siapapun, kapanpun di manapun juga.

    • Kalau Anda pernah saya kecewakan
    • Kalau Anda pernah saya sakiti
    • Kalau Anda pernah saya abaikan
    • Kalau Anda pernah saya benci
    • Kalau Anda pernah saya ceritakan
    • Kalau Anda pernah saya tertawakan
    • Kalau Anda pernah saya dengan sengaja maupun tidak sengaja bertindak merugikan
    • Kalau Anda pernah saya lakukan hal-hal yang tidak berkenan ….

    Saya sedalam-dalamnya memohonkan kepada Anda untuk mengampuni.

    • Karena saya telah mengampuni Anda
    • Karena saya telah melupakan apapun yang Anda lakukan terhadap saya
    • Karena saya telah telah mengucapkan berkat buat Anda

    TIDAK HANYA ITU……

    Sebab Dia hidup, Ada hari esok

    yang Menentang UUDS NRWP Pasti Tidak Punya Honai Adat

    Yang menentang Undang-Undang Dasar Sementara atau Konstitusi United Liberation Movement for West Papua adalah PASTI OAP GAGAL PAHAM dan OAP GAGAL kerja.

    Mereka tidak punya lapangan politik dan lapangan military, tetapi hanya punya halaman blog dan halaman media sosial.

    Mereka pasti-lah orang-orang yang tidak punya honai adat. Karena itu tidak pernah dinasehati dari honai adat. Karena itu mereka jelas-jelas tidak terdidik secara adat.

    Mereka tidak dididik dan tidak dikendalikan oleh honai adat.

    Yang tahu adat pasti PUNYA honai adat, yang tidak tahu ada pasti tidak punya honai adat.

    Yang PUNYA honai adat pasti tidak akan pernah mengkritik, apalagi mengancam sesama OAP!, dengan alasan apapun. Honai Adat tidak pernah mengajarkan dan melarang keras berbicara ancam-mengancam! Itu tabu!

    Hanya satu percelualian! Hanya agen NKRI yang bicara dan berperilaku begitu!

    Harap paham!!

    Hasil Mengampuni: Kelegaan dan Kemerdekaan

    Saya sudah tulis dalam artikel sebelumnya mengapa saya harus mengampuni, dan sekarang saya mau tulis apa saja yang saya alami saat dan setelah saya mengampuni.

    Hal yang paling nyata saya alami ialah kelegaan di dalam hati ini saya rasakan serta-merta dan saya mengalami rasa legah dan rasa tenang sentosa.

    Itu dampak paling langsung dan saya merasakannya serta-merta.

    Mengapa perasaan itu muncul?

    Bila ini sebuah respon atau reaksi rasional, maka saya bisa menguraikannya, tetapi ini ialah sebuah “perasaan”, sesuatu yang saya rasakan.

    Saya sendiri tidak dapat menguraikan perasaan itu, selain mengatakan saya merasa aman sentosa. Ada rasa legah yang besar. Ada rasa seperti bisul besar yang membuat saya sakit telah pecah keluar.

    Tidak hanya rasa legah, tetapi selanjutnya merasa diri merdeka

    Ya, betul, saya tidak hanya merasa diri legah atau aman sentosa, tetapi lama-kelamaan saya merasa merdeka. Ada perasaan seperti roh saya terbang tinggi bagaikan rajawali. Saya melihat persoalan kehidupan ini sebagai hal-hal yang harus kita lewati dengan senyum.

    Saya bertemu dengan orang-orang yang saya ampuni, dan saya tersenyum kepada mereka tanpa ada rasa apa-apa. Saya malahan merasa terharu bisa bertemu dengan mereka sebagai sesama orang berdosa yang telah diampuni Allah.

    Saya juga mendoakan mereka, saya mendoakan kebutuhan mereka kesakitan mereka, saya mendoakankeperluan mereka saya doakan. Saya taidak merasakan apa-apa yang buruk atau tidak enak terhadap mereka sama sekali.

    Saya dapat mengkleim kepada diri sendiri, kepada iblis, kepada semua orang dan makhluk yang ada di sekitar saya. Saya dapat mendeklarasikan kepada Allah, di hadapan para mailkat dan saleh-salehnya, dan juga dengan menulis artikel seperti ini, bahwa saya merasa benar-benar merdeka.

    • saya merdeka dari rasa bersalah
    • saya merdeka dari rasa marah
    • saya merdeka dari dendam dan kepahitan
    • saya merdeka dari sumbatan pintu berkat buat saya sendiri buat semua orang yang mengasihi dan lebih dari itu bagi yang tidak mengasihi diriku
    • saya menjadi merdeka untuk menjalani kehidupan sebagai orang Kristen, dan berani bersaksi kepada siapa saja, termasuk dengan menulis artikel seperti ini, sebagai kesaksian hidup.

    Mari, raihlah kemerdekaan! Teirmalah kemerdekaan yang telah dibayar lunas oleh Yesus Kristus di kayu salib. Terimalah dengan cara mendoakan dan melupakan semua orang yang kami kasih, semua orang yang tidak mengasihi kami, dan semua orang yang memusuhi kami.

    Nyatakan kepada dunia, kepada semua makhluk, kepada iblis, kepada diri sendiri dan kepada tuhan, bahwa kita benar-benar merdeka, karena kita sanggup mengampuni semua pihak.

    Apa yang harus Anda lakukan?

    Tunduk kepala dan

    1. berdoa untuk mereka yang telah menyakiti-mu
    2. ampuni mereka yang tidak menyukai atau memusuhimu
    3. berdoa dan ampuni siapa saja mereka, dengan sungguh-sungguh, berdoa kepada Tuhan untuk memberikan kesanggupan mengampuni.
    4. kalau sudah doakan dan ampuni, maka selanjutnya jangan sebut-sebut, baik kepada sesama manusia maupun menyebutkannya dalam doa, karena Tuhan sudah tigak mengingat lagi apa saja yang telah kita ampuni, dan apa saja yang telah kita beritahukan kepada Tuhan untuk kta ampuni.

    Tujuan Mengampuni: Bukan untuk Merubah yang Diampuni, tetapi….

    Intro

    Banyak kali saya sudah salah dalam pikiran dan dalam perbuatan, yaitu saya pikir dan saya lakukan upaya-upaya mengampuni dengan tujuan untuk

    1. Meminta pengampunan dari Allah buat saya,
    2. Berharap agar orang yang saya ampuni berubah dan berbalik berbaikan dengan saya.

    Tentu saja dua tujuan ini jelas-jelas salah. Alasan mengampuni bukan supaya saya diampuni, tetapi justru “karena saya sudah diampuni”. Alasan mengampuni bukan supaya orang itu berbaikan dengan saya, tetapi oleh karena saya telah berbaikan dengan dia, karena ada hasil yang saya terima tanpa dia, yang berasal dari Allah buat saya.

    Alasan Mengampuni yang sesungguhnya

    Ternyata alasan mengampuni yang sesungguhnya ialah karena saya sendiri telah diampuni dari segala dosa dan salah, dan telah dibebaskan dari segala upah dosa oleh karena Yesus telah lahir, menderita, mati dan bangkit dari antara orang mati, mengalahkan si “maut” dan telah naik ke surga dan telah berjanji akan datang kembali untuk menyambut kita umat-Nya yang percaya kepada-Nya.

    Oleh karena saya telah dianugerahi Roh Kudus yang memampukan saya untuk harus mengampuni siapa saja, kapan saja dan di mana saja, tanpa syarat.

    Dan kalau percaya kepada-Nya, maka saya percaya kepada kuasa pengampunan yang telah menghapuskan segala salah dan dosa, dan bukan dosa dan salah saya sendiri, tetapi dosa dan salah sanak-saudara, keturunan dan segenap umat manusia.

    Tujuan mengampuni yang sesungguhnya

    Kalau alasannya karena saya sudah diampuni, karena kami telah diampuni, maka tujuannya ialah untuk menaati perintah Tuhan, sebagai pengikut-Nya, saya harus mempratekkan apa yang diajarkan-Nya lewat perkataan dan perbuatan.

    Karya terbesar yang telah Yesus lakukan di dunia ini ialah karya “pengampunan dosa”, yang dilakukan-Nya bukan karena kita layak, bukan karena kita memenuhi syarat, tetapi karena kasih-Nya yang begitu besar akan dunia ini.

    Jadi, tujuan saya mengampuni ialah untuk memupuk dan memelihara hukum kasih, sebagaimana Yesus telah katakan ketika ditanyakan kepada-Nya. Mengampuni adalah bukti dari kasih, bukti ketaatan saya kepada Firman Tuhan, bukti ketaatan saya kepada perintah-perintah Tuhan, yaitu perintah yang pertama dan utama:

    Matius 19:19

    19:19 hormatilah ayahmu dan ibumu i  dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. j 

    Matius 22:39-40

    22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia 1  seperti dirimu sendiri. k 22:40 Pada kedua hukum inilah l tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”

    Jadi, siapapun saya, apapun yang saya hadapi, kedua hukum ini tidak dapat diganggu-gugat, tidak dapat diberi alasan, “Ah, saya bisa tetapi karena dia….”, atau “Ah, sebenarnya saya sudah mengampuni, tetapi….” dan lain sebagainya.

    Kalau kita lihat dalam perjanjian lama, maka tertulis

    Imamat 19:18
    19:18 Janganlah engkau menuntut balas, r  dan janganlah menaruh dendam s  terhadap orang-orang sebangsamu, t  melainkan kasihilah sesamamu manusia2  u  seperti dirimu sendiri; v  Akulah TUHAN.

    Karena itu…..

    • Adalah tugas saya untuk mengampuni.
    • Adalah kewajiban saya untuk mengampuni.
    • Adalah bukti saya orang Kristen kalau saya mengampuni.
    • Adalah pertanda bahwa saya benar-benar orang Kristen.
    • Hukum Kasih ialah hukum tertinggi
    • Itulah sebabnya, Bob Marley dan anaknya Ziggy Marley mengatakan “One Love – One Heart”, dan “Love is my religion” (Satu cinta, satu hati dan cinta adalah agamaku)
    • Itulah sebabnya

    saya harus mengampuni semua orang, setiap orang dan setiap saat, seumur hidup, karena saya juga telah diampuni atas dasar cinta-kasih.

    Saya mengampuni bukan untuk merubah orangyang saya ampuni menjadi lebih baik kepada saya, menjadi bersahabat dengan saya, menjadi tidak memusuhi saya, dan sebagainya.

    SAMA SEKALI TIDAK!!!

    Alasan dan tujuan saya mengampuni ialah oleh karena saya telah diampuni, dan karena itu saya wajib mengampuni, kapan-pun, di mana-pun, siapa-pun, bagaimanapun juga! Tidak ada alasan! Tanpa syarat!

    Aku Telah Menjadikan Mengampuni dan Melupakan sebagai Makanan Pokok (2)

    Komentar untuk “Inner Smile”

    Dengan praktek “Inner Smile” kita belajar untuk menyampaikan “senyum” kepada seluruh organ penting di dalam tubuh kita: Senyum kepada (1) jantung; (2) paru-paru; (3) liver atau hati; (4) perut dan usus; (5) buah pinggang. Sebagai puncak, kita senyum kepada alat vital atau organ seks kita.

    Inner smile punya prinsip dasar dalam kalimat sederhana saya,

    Tersenyumlah kepada dunia, maka dunia akan tersenyum kepadamu

    Teorinya sangat sederhana. Senyum ada dalam diri saya, bersumber dari diri saya. Dia tidak dijual-beli, tetapi dapat ditukar-balik, saya tersenyum, maka dia siapapun dia akan tersenyum kembali.

    Anak kecil yang kita tidak kenal dan dia tidak mengenal kita saja, bilamana kita tersenyum, kemungkinan besar ia akan tersenyum kembali.

    Apalagi organ tubuh kita sendiri, bila kita tersenyum kepadanya, pasti sekali dia akan tersenyum kembali.

    Kalau organ kita sudah terbiasa kita ajarkan tersenyum, maka dunia-pun yang mengelilingi kita, mendiami kita, akan tersenyum.

    Praktek “Inner Smile”

    Prakteknya seperti ini.
    1. Duduklah dengan posisi tenang.
    2. Tenangkan pikiran dan hati
    3. Bawa fokus perhatian ke dalam tubuh sendiri.
    4. Arahkan pikiran ke bagian-bagian tubuh sendiri: dari rambut, kepala, telinga, mata, hidung, mulut, gigi, lengan, tangan, sampai ke ujung kaki. Secara perlahan cek mereka masing-masing.
    5. Tenangkan mulut, lepaskan tekanan yang ada di antara gigi atas dan gigi bawah. Longgarkan dagu
    6. Secara perlahan, tutup mata, sampai mata tertutup rapat.
    7. Apa-pun yang terjadi di sekeliling, biarkan mereka terjadi sesuai kejadiannya masing-masing. Kita tidak berusaha mengontrol, menilai, mengomentari apalagi mengatur kejadian-kejadian di sekitar, tetapi kita mau menerima semuanya sebagaimana adanya.
    8. Mulai-lah tersenyum. (Ingat bukan tertawa, tetapi tersenyum).
    9. Mulailah tersenyum kepada jantung.
    10. Lalu tersenyum kepada paru-paru
    11. Lalu tersenyum kepada perut dan usus
    12. Kemudian tersenyum kepada buah pinggang, (dua buah, di bagian belakang bawah)
    13. Tersenyum kepada liver atau hati, di dekat buah dada sebelah kanan atas.
    14. Tersenyum kepada organ seks Anda.
    15. Perlahan-lahan tersenyumlah kepada mereka bolak-balik, naik-turun, berulang-ulang.
    16. Dengan santai dan tenang. Lakukanlah praktek ini kapan saja anda merasa mau dan tertarik.

    “Inner Smile” untuk Mengampuni dan Melupakan

    Hanya dengan bersenyum kepada diri sendiri, bersenyum kepada organ-organ vital dalam tubuh kita, kita telah bersenyum kepada dunia. Dan dengan demikian, dunia pasti bersenyum kepada kita. Dan semua orang pasti tahu, pasti-lah ada kedamaian dan keceriaan di mana dunia saling bersapa dengan senyum.

    Dalam dunia ini kita kenal kosmik ini ada yang makro dan ada yang mikro. Tubuh kita sendiri ialah kosmik mikro dari dunia yang diwakiliknya, yaitu dunia dan semesta alam, yang disebut kosmik makro.

    Ada praktek Orbit Kosmik Makro dan Orbit Kosmik Mikro yang diajarkan tetapi saya bahas hal ini dalam situs Universal Healing Tao Sstem.

    Dalam interaksi senyum antara diri sendiri dengan organ tubuh sendiri, akan tercipta suasana cinta-kasih dan saling menghargai di antara organ kita sendiri. Dengan menciptakan suasana damai di dalam organ tubuh sendiri akan mendatangkan kedamaian dan ketenangan di alam sekitar, bersama orang-orang sekitar.

    Dengan bersenyum kita sudah memulai suatu proses perdamaian, netraliasi dan penjinakan atas berbagai potensi yang merusak energi di dalam keseluruhan tubuh kita.

    Dengan demikian, apapun yang sedang datang dan pergi, sedang masuk dan keluar, sedang merasuk dan mengusik, semuanya akan ternetralisir sendiri.

    Senyum adalah obat yang mujarab untuk menetralisir dan mengamankan semuanya.

    Saat Anda marah, tersinggung, merasa tidak senang, merasa apa saja yang negatif terhadap siapapun, suami-isteri, teman, sesama, tetangga, biasakanlah diri bersenyum, yaitu pertama bersenyum kepada diri sendiri, bersenyum kepada organ tubuh sendiri.

    Dari situ sudah mulai tercipta ruang untuk mengampuni dan melupakan. [bersambung …]

    Copyright © 218-2024 - Twenty Fourteen - 2014 AutoGrids 06.