Loading, please wait...
 

Filsafat Melanesia

7 Posts

     "Filsafat Melanesia"» has the following Sub-Category:

    • No categories
  •  🡩

    Category Archives: Filsafat Melanesia

    Papua Merdeka TIDAK BUTUH orang sekolah di NKRI, karena …

    Papua Merdeka TIDAK BUTUH orang sekolah di NKRI, karena yang terjadi perusakan nalar dan paradigma berpikir. Hasil pertama adalah selalu mengharapkan NKRI memberikan solusi bagi bangsa Papua.

    Lihat semua pejabat, semua orang sekolah di West Papua, termasuk yang ada di dalam NKRI, berpendapat, NKRI akan memberikan solusi bagi West Papua.

    Itu hasil sekolah!

    Jadi kalau mau selesaikan masalah West Papua, maka kita butuh orang Papua asli, orang Papua murni, orang Papua yang lulus Sekolah Adat, yang melihat dunia dari Satu Pintu: PINTU HONAI!

    Catatan

    Status ini ditulis menggapi status Halaman Facebook tulisan Alen Halitopo, sbb:

    Aku ingin banyak bicara tapi, kenapa saya tidak pernah sekolah k? Tuhan Allah tolong lindungi saya dalam kata-kata saya, semoga bermanfaat bagi bangsa ini.

    https://www.facebook.com/wesigin.halitopo.3

    “Waktu” dan “Ruang” adalah ciptaan Manusia modern! Pikirkan untuk Hidup di luar mereka!

    Di Melanesia secara prinsipil, kita kenal ada empat “waktu” saja,

    1. Waktu pagi
    2. Waktu Siang
    3. Waktu sore
    4. Waktu malam

    Selain itu, kita juga mengenal waktu-waktu yang lain, seperti berikut

    1. Waktu kecil
    2. Waktu besar
    3. Waktu muda/ tua
    4. Waktu hidup
    5. Waktu mati

    Selain dari itu lagi, kita kenal waktu seperti berikut

    1. Waktu kemarin
    2. Waktu besok
    3. Waktu dulu
    4. Waktu sekarang

    Ini waktu-waktu yang dikenal di masyarakat Melanesia. Begitu Melanesia bersentuhan dengan dunia modern, maka waktu-waktu itu mengalami perubahan besar-besaran. Sekarang “waktu-waktu” itu kita bagi ke dalam

    1. Waktu “jam”, termasuk detik dan menit
    2. Waktu “hari”
    3. Waktu “minggu”
    4. Waktu “tahun”
    5. Waktu “dekade”
    6. Waktu “abad”

    Selain itu kita diperkenalkan dengan waktu-waktu berikut

    1. Waktu bayi
    2. Waktu remaja
    3. Waktu pemuda
    4. Waktu dewasa
    5. Waktu muda
    6. Waktu tua

    Silahkan cari di google.com tentang “waktu” ini dan kita akan tercengang betapa “waktu” telah menjadi satu “subyek” yang sangat menentukan dan mengatur peri kehdupan masyarakat modern.

    Anda bayangkan masyarakat modern tanpa waktu? Jelas sulit! Bagaimana mungkin peradaban modern berjalan tanpa waktu? Itu pertanyaan gila.

    Dengan kesimpulan kecil ini, kita bisa lihat dengan jelas, bahwa “waktu” diciptakan atau tercipta untuk melayani kebutuhan modernisasi, dan dunia modern tanpa waktu tidak dapat berjalan sama-sekali. Bisa dikatakan juga waktu tanpa dunia modern sama sekali tidak ada gunanya.

    Ingat, kita baru bicara tentang “waktu”, karena itu catatan berikutnya kita kaan bicara tentang “ruang”. Salam jumpa!

    Yikwanak Kole: Dunia adalah Ciptaan-mu, jangan tolak ke pihak lain…

    Dunia ini adalah Ciptaan mu sendiri, baik, tidak baik, enak, tidak enak, semuanya….

    Tugasku dan tugasmu bukan menjadi penyidik, pemeriksa, penilai, apalagi hakim dan jaksa atasnya, tetapi menjadi penonton setia, yang, menyaksikannya datang dan pergi, tanpa anda dan saya buat apa-apapun, berpikir-pun tidak.

    <Jhon Yonathan Kwano>

    Menipu = Perbedaan Antara yang Dikatakan dan Realitas yang Ada/ yang Dilakukan

    Tindak-lanjut dari catatan sebelumnya, tentang topik ini, saya, Yikwanak.com Kole, atas nama kalian Yikwanak.com mengatakan bahwa “tipu”, atau “dusta” ialah

    Perbedaan Antara yang Dikatakan dan Realitas yang Ada/ yang Dilakukan

    Entah perbedaan itu besar atau kecil, entah berat atau tidak, pokoknya ada perbedaan, maka itulah “tipu”.

    Biarpun dengan niat baik, dengan tujuan baik, tipu tetap-lah tipu. Menurut filsafat hidup orang Melanesia, di mana Yikwanak.com dilahirkan, hukuman dari “menipu” ialah “tidak dipercaya seumur hdup”.

    Apa yang terjadi dengan banyak Yiwkanak.com hari ini? Yang tipu-tipu rakyat di Pilkada dan Pemulikada dan di mimbar-mimbar? Saya mewakili Yikwanak.com juga malu, karena itu saya mengaju secara jujur, mewakili kalian semua.

    Niat Baik Sering Disampaikan dengan Cara yang Justru Menjadi Bumerang Bagi Niat Baik itu Sendiri

    Kisah ini mengajarkan kepada saya bahwa tidak semua niat baik itu akan dipuji orang lain, dan tidak semua niat baik itu dapat diwujudkan dengan cara-cara yang baik pula.

    Ada banyak niat baik yang sering diwujudkan dengan cara-cara yang tidak tepat akibatnya malahan menjadi bumerang bagi niat kita itu sendiri.Dan ada banyak niat baik yang tidak dipuji, tetapi diremehkan, dan bahkan dicaci dan ditolak.

    Oleh karena itu, kita hraus belajar dan terus belajar, sampai di alam sebelah-pun kita terus belajar!

    Detik, Menit, Jam, Hari, Minggu, Bulan, Tahun, TIDAK PERNAH menjadi BARU!

    Sejak pemikiran manusia “tercerahkan” di era Pencerahan, manusia mulai berpikir segala-sesuatu sebagai sebuah pergerakan dari satu titik ke titik lain, secara linear. Dari pemikiran inilah, maka muncul pandangan bahwa waktu ini bergerak dari satu titik ke titik lain, secara linear. Kita kenal teori Newtonian yang linear. Kita

    Copyright © 218-2024 - Twenty Fourteen - 2014 AutoGrids 06.