Tag Archives: berdoa

Salam Damai Natal buat org Indonesia! Yesus memberkati kita semua!

Hai bangsa Indonesia, Terimalah:

“Salam Damai Natal buat org Indonesia! Dari Medan Perjuangan Papua Merdeka! Yesus memberkati kita semua!”

Intro

Ini bukan karena kehebatan saya! Bukan bukti kerohanian saya! Bukan juga karena saya menyesali melawan NKRI! Apalagi menyerah kepada pendudukan, kebiadaban dan kejahatan NKRI atas tanah Papua dan bangsa Papua. Ini hal yang tidak dapat ditukar-tambah dengan apa-apapun juga.

Hal ini saya lakukan karena saya diperintahkan oleh Panglima Revolusi Mahatinggi semesta alam sepanjang masa, yang hari kelahiran-Nya diperingati hari ini, 25 Desember 2021.

Hal ini saya lakukan karena perintah adalah perintah! Dia satu arah! Dari atas ke bawah! dan Tidak boleh saya bantah dengan alasan apapun!

Salam Damai buat NKRI dan Orang Indonesia

Saya berdoa, dari lubuk hati yang paling dalam, agar NKRI dan orang Indonesia mengalami kedamaian sejati dan abadi.

Saya berdoa, agar semua orang Indonesia, dari Sabang sampai Amboina, semuanya, tanpa terkecuali, menjadi orang-orang yang percaya kepada Yesus. Saya berdoa, agar Indonesia menjadi Negara Mayoritas Kristen terbesar di dunia di waktu Khairos Allah nanti.

SAya berdoa, dalam nama Yesus, Raja Damai, bahwa jalan untuk menuju Indonesia merdeka di dalam Yesus Kristus, menjadi Negara Kristen terbesar di luar Eropa dan Amerika ialah dengan cara memberikan kemerdekaan kepada bangsa Papua, Negara West Papua secara rela dan gentlemen.

  1. Dalam nama Yesus saya mengampuni semua orang Indonesia yang memanggil bangsa dan rasku “Monyet”, “Kera”, “Anjing”, “Babi”, “Primitif”, “kolot”, dan sebagainya, yang jelas-jelas merendahkan martabat saya sebagai makhluk ciptaan Allah menurut gambar dan rupa-Nya sendiri;
  2. Dalam nama Yesus saya mengampuni semua orang Indonesia yang pernah memaki-maki ayahku yang adalah seorang gembala sebagai, “Gembala babi kau!”, “Gembala apa-apa kambing kau!”, “Gembala babi liar kau!”, yang saya sendiri dengarkan waktu itu, tahun 1979, di tempat kelahiran saya sendiri.
  3. Dalam nama Yesus, saya mengampuni semua orang Indonesia yang secara langsung dan secara tidak langsung telah membunuh sanak-keluarga sedarah-dagingku, yang membunuh kaum, suku dan bangsaku, yang saat ini sedang beroperasi di Ndugama, Intan Jaya, Timika, Yahukimo, Pegunungan Bintang dan tempat-tempat lainnya di seluruh West Papua dan Papua New Guinea;
  4. Dalam nama Yesus, saya mengampuni Jenderal TNI Andika Perkasa, Panglima TNI hari ini, di mana tanganmu berlumuran darah Orang Asli Papua, terutama Alm. Dortheys Hiyo Eluay, Ondofolo Sereh, Suku Sentani, Port Numbay.
  5. Dalam nama Yesus saya ampuni semua pembunuh orang Papua, di desa-desa, di kota-kota, baik ibu dan anak atau lelaki dan perempuan, baik yang ketahuan maupun yang tersembunyi, terutama pembunuhan hamba-hamba Tuhan dan bayi-bayi yang tidak tahu-menahu tentang Papua Merdeka.
  6. Dalam nama Yesus saya mengampuni orang Indonesia karena kalian telah menganggap West Papua adalah tanah Melayu, orang Papua adalah keturunan Melayu dan maka adalah orang Indonesia.
  7. Dalam nama Yesus saya mengampuni Ali Murtopo, yang tahun 1961-3 mengatakan kepada orang tua saya bahwa ia hanya butuh tanah, kalau orang Papua mau bikin negara mintakan Amerika supaya mengirim orang Papua ke planet baru atau mintakan Tuhan ciptakan pulau baru di pasififik. Ya, saya mengampuni-mu, Ali Murtopo.
  8. Dalam nama Yesus saya ampuni semua orang Indonesia, orang Kristen ataupun orang beragama lain, masyarakat biasa maupun pejabat negara, pegawai maupun petani, lelaki dan perempuan, kecil-besar, kaya-miskin, semuanya. Biarlah sekalian orang Indonesia sadar dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat!

Doa pengampunan yang saya sampaikan ini bukan karena saya menjadi orang baik! Bukan juga agar supaya orang Indonesia dan NKRI tetap tinggal di Indonesia. Tidak dengan alasan agar orang Indonesia meneruskan pendudukannya dan kejahatannya atas tanah dan bangsa Papua. Sama seklai tidak1

Malahan sebaliknya…..

NKRI dan Orang Indonesia Angkat Kaki dari Surga Kecil yang Jatuh ke Bumi

Saya mengampuni kalian semua orang Indonesia dan negara kalian NKRI bukan supaya kalian tetap tinggal di Tanah Papua, menjajah bangsa Papua, meneror, mengintimidasi, menyiksa, memenjarakan, mengejar, bahkan membunuh orang pemilik Tanah Papua, surga kecil yang jatuh ke Bumi.

Bukan! Tidak! Sama sekali itu bukan!

Tujuan saya ialah saya melakukan perintah Allah supaya saya sebagai orang Kristen harus saya ampuni.

Tujuan saya ialah menyambut Raja Damai yang lahir hari ini dengan menghadirkan kedamaian dalam diriku sendiri!

Tujuan saya karena saya mau ke sorga! Untuk itu saya harus menaati perintah Tuhan Yesus saya, yang kelahiran-Nya dirayakan hari ini, yang telah lahir dan akan datang kembali memerintah semesta alam sepanjang masa sebagai Raja Damai.

Kalau orang Indoneia mau diberkati!

Kalau NKRI mau diberkati!

maka saya mau terus-terang, jalan satu-satunya ialah “Meninggalkan Tanah Papua” dan “mengakui kemerdekaan bangsa Papua”, karena sumber berkat bagi NKRI dan orang Indonesia berada dalam West Papua yang merdeka dan berdaulat di luar NKRI, bukan West Papua yang ada di dalam pendudukan dan penjajahan NKRI.

Alasannya jelas:

  1. Bangsa Papua dan bangsa Indonesia diciptakan Allah berbeda;
  2. Tanah Papua dan tanah Melayu diciptakan berbeda, tidak menyatu dan tidak sama;
  3. NKRI dan oramng Indonesia telah lama memperlakukan dan merusak gambar Allah, yaitu manusia Papua secara terus-menerus dan hal ini telah menyakiti hati Allah;
  4. NKRI dan orang Indonesia akan tersalurkan berkat-berkat rohani dan jasmani melalui West Papua

Penutup:

Salam Natal ialah Salam Damai!
Mari kita berdamai dengan diri sendiri kita!
Mari kita berdamai dengan sanak-keluarga kita!
Mari kita berdamai dengan tetangga dan kerabat kita!
Mari kita berdamai dengan kaum dan bangsa kita!

Bahkan

Mari kita berdamain dengan kaum dan bangsa lain!
Mari kita berdamai dengan mereka yang selama ini memusuhi, merendahkan, memaki, menyiksa, membunuh kita!

Itulah makna Raja Damai telah lahir di kandang yang hina!

Selain dari kita kita sedang bersandiwara! Tuhan tidak senang dengan sandiwara kit!

Siapa yang bertelinga, hendaklah ia mendengar!

Siapa yang bernurani, hendaklah ia bertindak bijaksanak!

Siapa yang bernalar, hendaklah ia berpikir rasional, bahwa apa yang terjadi selama ini adalah salah, dan harus diperbaiki sendiri saat ini, sebelum orang lain datang memaksa kita untuk memperbaikinya!

Terpujilah nama YHWH! Glory! Glory! Glory! Halellujah! Halellujah! Halellujah! Amin! Amin! Amin!

 

Hasil Mengampuni: Kelegaan dan Kemerdekaan

Saya sudah tulis dalam artikel sebelumnya mengapa saya harus mengampuni, dan sekarang saya mau tulis apa saja yang saya alami saat dan setelah saya mengampuni.

Hal yang paling nyata saya alami ialah kelegaan di dalam hati ini saya rasakan serta-merta dan saya mengalami rasa legah dan rasa tenang sentosa.

Itu dampak paling langsung dan saya merasakannya serta-merta.

Mengapa perasaan itu muncul?

Bila ini sebuah respon atau reaksi rasional, maka saya bisa menguraikannya, tetapi ini ialah sebuah “perasaan”, sesuatu yang saya rasakan.

Saya sendiri tidak dapat menguraikan perasaan itu, selain mengatakan saya merasa aman sentosa. Ada rasa legah yang besar. Ada rasa seperti bisul besar yang membuat saya sakit telah pecah keluar.

Tidak hanya rasa legah, tetapi selanjutnya merasa diri merdeka

Ya, betul, saya tidak hanya merasa diri legah atau aman sentosa, tetapi lama-kelamaan saya merasa merdeka. Ada perasaan seperti roh saya terbang tinggi bagaikan rajawali. Saya melihat persoalan kehidupan ini sebagai hal-hal yang harus kita lewati dengan senyum.

Saya bertemu dengan orang-orang yang saya ampuni, dan saya tersenyum kepada mereka tanpa ada rasa apa-apa. Saya malahan merasa terharu bisa bertemu dengan mereka sebagai sesama orang berdosa yang telah diampuni Allah.

Saya juga mendoakan mereka, saya mendoakan kebutuhan mereka kesakitan mereka, saya mendoakankeperluan mereka saya doakan. Saya taidak merasakan apa-apa yang buruk atau tidak enak terhadap mereka sama sekali.

Saya dapat mengkleim kepada diri sendiri, kepada iblis, kepada semua orang dan makhluk yang ada di sekitar saya. Saya dapat mendeklarasikan kepada Allah, di hadapan para mailkat dan saleh-salehnya, dan juga dengan menulis artikel seperti ini, bahwa saya merasa benar-benar merdeka.

  • saya merdeka dari rasa bersalah
  • saya merdeka dari rasa marah
  • saya merdeka dari dendam dan kepahitan
  • saya merdeka dari sumbatan pintu berkat buat saya sendiri buat semua orang yang mengasihi dan lebih dari itu bagi yang tidak mengasihi diriku
  • saya menjadi merdeka untuk menjalani kehidupan sebagai orang Kristen, dan berani bersaksi kepada siapa saja, termasuk dengan menulis artikel seperti ini, sebagai kesaksian hidup.

Mari, raihlah kemerdekaan! Teirmalah kemerdekaan yang telah dibayar lunas oleh Yesus Kristus di kayu salib. Terimalah dengan cara mendoakan dan melupakan semua orang yang kami kasih, semua orang yang tidak mengasihi kami, dan semua orang yang memusuhi kami.

Nyatakan kepada dunia, kepada semua makhluk, kepada iblis, kepada diri sendiri dan kepada tuhan, bahwa kita benar-benar merdeka, karena kita sanggup mengampuni semua pihak.

Apa yang harus Anda lakukan?

Tunduk kepala dan

  1. berdoa untuk mereka yang telah menyakiti-mu
  2. ampuni mereka yang tidak menyukai atau memusuhimu
  3. berdoa dan ampuni siapa saja mereka, dengan sungguh-sungguh, berdoa kepada Tuhan untuk memberikan kesanggupan mengampuni.
  4. kalau sudah doakan dan ampuni, maka selanjutnya jangan sebut-sebut, baik kepada sesama manusia maupun menyebutkannya dalam doa, karena Tuhan sudah tigak mengingat lagi apa saja yang telah kita ampuni, dan apa saja yang telah kita beritahukan kepada Tuhan untuk kta ampuni.
 ‡ berdoa Length: [654] words.

Situs Anaknya Perempuan Yikwa